News

Pengamanan Ibadah Sabtu Sunyi Di GKJW Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan

Lamongan|Lensaanalisa.com,-
Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, telah dilaksanakan kegiatan ibadah Sabtu Sunyi dalam rangka perayaan Paskah. Ibadah ini dipimpin oleh Vikar Otnie Farano dan dihadiri oleh kurang lebih 100 jemaat dari Desa Balun dan sekitarnya. 

Pada hari Sabtu, tanggal 19 April 2025, pukul 18.00 WIB hingga 19.00 WIB Kehadiran jemaat yang khusyuk menciptakan suasana sakral dan penuh penghayatan akan makna Sabtu Sunyi.  

Suasana hening dan khidmat menyelimuti gereja, mencerminkan momen perenungan mendalam akan pengorbanan Yesus Kristus.

Demi menjamin keamanan dan ketertiban selama ibadah berlangsung, Kepolisian Sektor (Polsek) Turi menerjunkan sejumlah personel pengamanan dengan rincian sebagai berikut:


1. Polsek Turi: 6 personel yang bertugas menjaga keamanan di sekitar area gereja dan mengatur lalu lintas. Mereka juga berkoordinasi dengan personel lain untuk memastikan kelancaran ibadah.

2. Satuan Samapta Bhayangkara (Samapta): 6 personel yang bertugas melakukan patroli di sekitar gereja dan siap siaga mengantisipasi potensi gangguan keamanan.  

Tim Samapta juga dilengkapi dengan peralatan untuk menangani situasi darurat.

3. Satuan Reserse Kriminal (Reskrim): 2 personel yang bertugas melakukan pemantauan dan deteksi dini terhadap potensi tindakan kriminal.  Kehadiran mereka memberikan rasa aman bagi jemaat yang hadir.

4. Intelijen Kepolisian Resor (Intel Polres): 2 personel yang bertugas mengumpulkan informasi intelijen terkait situasi keamanan di sekitar lokasi ibadah.  

Informasi yang mereka kumpulkan sangat penting untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.

5. Hubungan Masyarakat (Humas): 1 personel yang bertugas mendokumentasikan kegiatan pengamanan dan memberikan informasi kepada media massa.  

Kehadiran Humas memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan pengamanan.

Rangkaian kegiatan ibadah Sabtu Sunyi di GKJW Desa Balun adalah sebagai berikut:
Pukul 18.00 WIB:

Penyambutan jemaat yang hadir dengan ramah dan hangat oleh petugas gereja dan panitia.

Pembukaan ibadah dengan doa dan nyanyian pembuka yang dipimpin oleh Vikar Otnie Farano.

Pembacaan Firman Tuhan dari Alkitab yang relevan dengan tema Sabtu Sunyi, yang dibacakan dengan khidmat oleh petugas gereja.
Renungan dan Khotbah oleh Vikar Otnie Farano dengan inti pesan sebagai berikut:

• Renungan atau khotbah yang memaparkan tema dan makna Sabtu Sunyi, misalnya tentang duka para murid, harapan akan kebangkitan, atau tentang perenungan diri tentang kematian dan kehidupan kekal.  

Vikar Otnie Farano menyampaikan khotbahnya dengan penuh penghayatan, mengajak jemaat untuk merenungkan makna pengorbanan Yesus Kristus.

• Tema khotbah tentang pengharapan dalam kesedihan dan penderitaan, atau tentang kesediaan merendahkan hati untuk mewujudkan perdamaian.  Pesan khotbah ini memberikan penguatan iman dan harapan bagi jemaat yang hadir.

Pujian atau Nyanyian:
• Nyanyian-nyanyian rohani yang relevan dengan tema Sabtu Sunyi, pujian yang mengungkapkan kesedihan dan pengharapan (KJ 179:1-3 “Yesus, Kau Kehidupanku” atau KPJ 257 “Gusti Yesus Sinalib”).  

Jemaat menyanyikan pujian dengan penuh khidmat, menghayati lirik dan melodi yang menyentuh hati.
Pukul 19.00 WIB:

Doa Penutup yang dipimpin oleh Vikar Otnie Farano, memohon berkat dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan jemaat.

Jemaat meninggalkan gereja dengan tertib dan damai. Langkah-langkah pengamanan yang dilakukan oleh Polsek Turi dan Polres Lamongan antara lain:

1. Apel di lokasi lapangan Desa Balun dipimpin oleh Kapolsek Turi AKP Suroto, S.H., M.H. untuk memastikan kesiapan seluruh personel pengamanan.  Apel ini juga menjadi momen koordinasi dan pembagian tugas antar personel.

2. Satu jam sebelum kegiatan berlangsung, Satuan Samapta Polres Lamongan melakukan sterilisasi di GKJW Desa Balun untuk memastikan keamanan dan mencegah potensi ancaman.  

Sterilisasi dilakukan dengan teliti dan menyeluruh, memeriksa setiap sudut gereja.

3. Pemeriksaan barang bawaan/tas jemaat saat masuk GKJW dilakukan bersama pengurus gereja untuk mencegah masuknya barang-barang berbahaya.  Pemeriksaan dilakukan dengan sopan dan santun, menghormati privasi jemaat.

4. Pemeriksaan kepada para jemaat saat masuk GKJW dengan menggunakan metal detector untuk mendeteksi adanya benda-benda logam yang berpotensi membahayakan.  

Penggunaan metal detector merupakan prosedur standar dalam pengamanan kegiatan keagamaan.

5. Sistem pengamanan terbuka dan tertutup serta pembagian sistem pengamanan yang terkoordinasi dengan baik untuk memastikan keamanan dan kelancaran ibadah.  

Sistem pengamanan yang komprehensif ini memberikan rasa aman bagi seluruh jemaat yang hadir.

Selama pelaksanaan pengamanan ibadah Sabtu Sunyi, situasi berjalan dengan aman dan tertib. Tidak ditemukan adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).  

Kehadiran aparat keamanan memberikan rasa aman dan nyaman bagi jemaat dalam menjalankan ibadah.

Editor          :Nur

Published    : Red

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button