Lamongan|lensaanalisa.com,-
Pada hari Sabtu, tanggal 17 Mei 2025, mulai pukul 20.00 WIB hingga 22.00 WIB, bertempat di Balai Desa Ngujungrejo, telah dilaksanakan kegiatan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dengan agenda Sosialisasi dan Pembentukan Koperasi Merah Putih terkait penentuan tematik ketahanan pangan dalam Pembangunan Tahun 2025.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam pembangunan desa.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bapak Mujib, selaku Kepala Desa Ngujungrejo, yang memimpin jalannya musyawarah.
Beliau memberikan sambutan dan arahan terkait pentingnya ketahanan pangan dan peran koperasi dalam mewujudkannya.
Turut hadir pula Bapak Yuniar Fahmi Mahendra, S.Stp, Sekretaris Camat Turi, yang mewakili pemerintah kecamatan dalam memberikan dukungan dan bimbingan kepada desa.
Kehadiran beliau menunjukkan komitmen pemerintah kecamatan dalam mendukung program ketahanan pangan di tingkat desa.
Dari sektor keamanan, hadir Bripka Kamit, yang mewakili Kapolsek Turi, untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung.
Kehadiran beliau memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh peserta musyawarah.
Bapak Tomadi, selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ngujungrejo, juga turut hadir dan berperan aktif dalam menampung aspirasi masyarakat terkait pembentukan Koperasi Merah Putih.
Selain itu, hadir pula Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) Ngujungrejo dan para undangan lainnya yang mewakili berbagai elemen masyarakat.
Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun desa.
Agenda utama pembahasan dalam Musdesus ini adalah ketahanan pangan dan pembentukan Koperasi Merah Putih sebagai salah satu solusi strategis dalam memperkuat ketahanan pangan di Desa Ngujungrejo.
Pembahasan ini didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih.
Inpres ini menjadi landasan hukum dan pedoman bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya mempercepat pembentukan koperasi yang berfokus pada peningkatan ketahanan pangan.
Implementasi Inpres No. 9 Tahun 2025 melibatkan langkah-langkah komprehensif dan terkoordinasi antar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah.
Koordinasi yang baik antar instansi pemerintah sangat penting untuk memastikan program ini berjalan efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota bekerja sama dalam memberikan dukungan dan fasilitasi kepada desa-desa dalam membentuk dan mengembangkan Koperasi Merah Putih.
Dukungan tersebut meliputi pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan.
Inpres ini fokus pada pendirian, pengembangan, dan revitalisasi koperasi di desa/kelurahan untuk meningkatkan ketahanan pangan, pemerataan ekonomi, dan pembangunan desa menuju Indonesia Emas 2045.
Koperasi Merah Putih diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi produktif, khususnya di sektor pertanian dan pangan.
Dengan demikian, koperasi dapat berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.
Melalui penguatan koperasi, diharapkan tercipta kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi pada pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Selama kegiatan berlangsung, situasi aman dan tertib. Hal ini menunjukkan tingginya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan desa.
Musyawarah berjalan dengan lancar dan menghasilkan beberapa kesepakatan penting terkait pembentukan Koperasi Merah Putih. Kesepakatan tersebut akan menjadi dasar bagi langkah-langkah selanjutnya dalam mewujudkan ketahanan pangan di Desa Ngujungrejo.
Dengan adanya Koperasi Merah Putih, diharapkan Desa Ngujungrejo dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Editor : Nur
Published ; Red
