
Anggota jaga bersama unsur 3 pilar di Kecamatan Karanggeneng, yang terdiri dari kepolisian, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), melaksanakan kegiatan monitoring dan pengecekan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) di wilayah Kecamatan Karanggeneng.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat, tanggal 30 Mei 2025, mulai pukul 11.00 WIB hingga selesai. Lokasi pengecekan P2B bertempat di Desa Latukan RT 010/RW 003, Kecamatan Karanggeneng, tepatnya di pekarangan milik Bapak Sulaiman.

Kegiatan monitoring dan pengecekan P2B ini dilakukan di bawah arahan Kapolsek Karanggeneng, IPTU Sofian Ali, S.H., dan dilaksanakan oleh Aipda Amir Ekhsan dan Briptu Dedy Setiawan dari Polsek Karanggeneng, Sertu Yunan dari Koramil Karanggeneng, serta Fariz dari Satpol PP.
Kehadiran tim gabungan 3 pilar ini merupakan wujud sinergitas dan kolaborasi dalam mendukung program ketahanan pangan di tingkat kecamatan.
Polisi penggerak desa, bersama dengan anggota Koramil Karanggeneng, secara aktif terlibat dalam monitoring dan pengecekan P2B.
Mereka tidak hanya memeriksa kondisi tanaman, tetapi juga memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada pemilik pekarangan.
Tujuannya adalah untuk memastikan keberlanjutan program P2B dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Dalam kunjungan ke pekarangan milik Bapak Sulaiman, anggota jaga memberikan dorongan dan motivasi agar beliau senantiasa merawat tanaman cabai dan singkong yang ada.
Perawatan yang baik, meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama, sangat penting untuk menjaga kesuburan tanaman dan memastikan hasil panen yang optimal.
Tanaman cabai dan singkong dipilih karena merupakan komoditas yang relatif mudah ditanam dan memiliki nilai gizi yang baik. Dengan demikian, diharapkan P2B dapat berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga dan masyarakat.
Anggota jaga juga memberikan edukasi kepada Bapak Sulaiman tentang pentingnya diversifikasi tanaman dalam P2B.
Dengan menanam berbagai jenis tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian, keluarga dapat memperoleh asupan gizi yang lebih lengkap dan seimbang.
Selain itu, diversifikasi tanaman juga dapat mengurangi risiko gagal panen akibat serangan hama atau penyakit tertentu.
Selama kegiatan berlangsung, situasi terpantau kondusif dan terkendali.
Masyarakat setempat menyambut baik kehadiran tim gabungan 3 pilar dan menunjukkan antusiasme dalam berpartisipasi dalam program P2B.
Keberhasilan program P2B tidak hanya bergantung pada dukungan pemerintah, tetapi juga pada peran aktif masyarakat dalam mengelola pekarangan mereka.
Melalui program P2B, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
Selain itu, P2B juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Dengan demikian, P2B merupakan salah satu upaya strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi di tingkat rumah tangga.
Editor: Nur
Published: Red