
Lamongan|Lensaanalisa.com, –
Aipda Achmad Zainuri beserta rekan tiba di Unit Bank BRI Karanggeneng pada pukul 13.30 WIB, hari Jumat, 10 Mei 2025. Setelah memarkirkan kendaraan tepat di depan kantor, mereka disambut hangat oleh masyarakat setempat dan petugas keamanan bank.
Kedatangan mereka disambut dengan antusiasme, menunjukkan adanya hubungan baik antara pihak bank dan masyarakat sekitar.
Suasana keakraban tercipta di antara mereka, menandakan komitmen Bank BRI Unit Karanggeneng untuk selalu dekat dan melayani nasabahnya dengan optimal.
Kesempatan berharga ini dimanfaatkan oleh KSPKD (Koperasi Simpan Pinjam dan Kredit Desa) untuk memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kewaspadaan dalam bertransaksi, khususnya transfer uang.
Mengingat maraknya kasus penipuan yang terjadi belakangan ini, KSPKD merasa perlu untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat agar terhindar dari modus-modus penipuan yang semakin canggih.
Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keamanan finansial mereka.
KSPKT menekankan agar masyarakat selalu berhati-hati ketika akan mentransfer sejumlah uang, terutama kepada orang yang tidak dikenal.
Penting untuk memverifikasi identitas penerima dengan teliti sebelum melakukan transfer. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming hadiah atau keuntungan yang tidak masuk akal.
KSPKT juga mengingatkan masyarakat untuk tidak sembarangan membagikan data pribadi, seperti nomor rekening, PIN, dan kode OTP kepada siapapun.
Saat ini, modus operandi penipuan melalui perbankan semakin beragam dan canggih. Penipu seringkali menggunakan platform komunikasi seperti WhatsApp atau telepon untuk melancarkan aksinya.
Mereka biasanya berpura-pura sebagai pihak berwenang, seperti perwakilan stasiun TV, institusi pemerintah, atau bahkan perorangan yang mengaku sebagai kerabat atau teman.
Para penipu ini biasanya mengiming-imingi korban dengan hadiah undian atau keuntungan lainnya agar korban mau mentransfer sejumlah uang.
Salah satu modus yang sering digunakan adalah dengan menyatakan bahwa kita sebagai warga masyarakat telah memenangkan undian yang diadakan oleh stasiun TV, institusi tertentu, atau perorangan.
Mereka akan meminta data pribadi dan nomor rekening kita dengan alasan untuk mengirimkan hadiah. Setelah mendapatkan data tersebut, mereka akan menguras rekening kita tanpa sepengetahuan kita.
KSPKT mengimbau kepada seluruh masyarakat, jika tidak pernah mengikuti suatu event atau undian apapun, sebaiknya jangan melakukan transfer atau mengirimkan uang dan data pribadi kepada pihak yang tidak dikenal.
Jangan mudah tergiur dengan janji-janji manis yang ditawarkan oleh para penipu. Ingatlah, tidak ada keuntungan yang datang secara instan tanpa usaha.
KSPKT juga menjelaskan bahwa jika kita mentransfer sejumlah nominal uang melalui m-banking maupun ATM kepada penipu, uang tersebut kemungkinan besar tidak bisa ditarik kembali.
Para penipu biasanya langsung memblokir nomor rekening dan membuang kartu HP yang digunakan untuk menghubungi kita. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi online.
KSPKT mengingatkan, para penipu saat ini semakin lihai dalam mengolah kata. Mereka menggunakan “mulut manis” untuk membujuk dan merayu korban agar terlena dan mentransfer uang sesuai dengan kehendak mereka.
Jangan mudah terpengaruh oleh rayuan mereka. Selalu berpikir jernih dan logis sebelum mengambil keputusan. Jika ragu, segera hubungi pihak bank atau pihak berwajib untuk mendapatkan informasi dan bantuan. Keamanan finansial Anda adalah tanggung jawab Anda sendiri. Jadilah nasabah yang cerdas dan bijak dalam bertransaksi.
Editor. : Nur
Published : Red