Kegiatan pemantauan dan pengecekan ketinggian permukaan air Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Karanggeneng dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29 Mei 2025, dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Lokasi pemantauan terpusat di Jembatan Karanggeneng, titik strategis untuk mengamati kondisi Bengawan Solo yang melintasi wilayah tersebut.
Dua petugas dari kepolisian, Aipda Herwanto dan Aipda Nur Said, ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan pemantauan ini.
Tugas mereka meliputi pengamatan visual terhadap ketinggian air, pencatatan data, dan pelaporan kondisi terkini Bengawan Solo.
Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh petugas di lapangan, ketinggian air Bengawan Solo pada saat pemantauan tercatat 1,80 meter.
Angka ini masih berada dalam batas normal dan belum menunjukkan potensi bahaya banjir.
Kondisi air Bengawan Solo terpantau keruh, kemungkinan disebabkan oleh aliran air dari hulu yang membawa material sedimen.
Selain melakukan pengamatan langsung, petugas juga aktif berkoordinasi dengan Balai Pengamatan Bengawan Solo (BPBS) untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif mengenai debit air, prediksi ketinggian air, dan potensi bencana yang mungkin terjadi.
Koordinasi ini penting untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan penanganan bencana banjir di wilayah Kecamatan Karanggeneng.
Selama proses pemantauan berlangsung, situasi di sekitar Jembatan Karanggeneng dan aliran Bengawan Solo terpantau kondusif dan terkendali.
Tidak terdeteksi adanya aktivitas masyarakat yang berpotensi membahayakan keselamatan atau mengganggu kelancaran aliran sungai.
Kegiatan pemantauan ketinggian air Bengawan Solo ini merupakan bagian dari upaya kesiapsiagaan bencana dan mitigasi banjir yang dilakukan secara berkala oleh pihak berwenang.
Data yang diperoleh dari kegiatanini akan digunaka sebagai acuan dalam mengambil keputusan terkaitpenanganan bencana banjir di wilayah Kecamatan Karanggeneng.
Editor : Nur
Published : Red