Lamongan|Lensaanalisa.com, – Kepolisian Sektor (Polsek) Turi melaksanakan kegiatan pengamanan ibadah Minggu pagi di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada hari Minggu, 27 April 2025.
Kegiatan pengamanan ini dimulai pukul 06.00 WIB dan berlangsung hingga ibadah selesai.
Ibadah Minggu pagi tersebut dihadiri oleh kurang lebih 100 jemaat dan dipimpin oleh Pendeta Mahardika.
Pengamanan ibadah ini merupakan bagian dari tugas rutin Polsek Turi dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya dalam menjalankan ibadah keagamaan.
Tujuan utama dari pengamanan ini adalah untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi para jemaat yang sedang beribadah, serta mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban di sekitar lokasi gereja.
Dua personel dari Polsek Turi ditugaskan untuk melaksanakan pengamanan, yaitu Aiptu Riduan Pribadi dan Aipda Budi Iswanto.
Kedua personel tersebut telah berpengalaman dalam melaksanakan tugas pengamanan, khususnya pengamanan ibadah di gereja.
Mereka berkoordinasi dengan petugas keamanan internal gereja untuk memastikan kelancaran dan keamanan jalannya ibadah.
Langkah-langkah pengamanan yang diambil oleh personel Polsek Turi meliputi beberapa tahapan yang terencana dan sistematis.
Pertama, dilakukan pengecekan situasi di area luar dan dalam gereja sebelum ibadah dimulai.
Pengecekan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kerawanan dan memastikan kondisi lingkungan aman.
Satu jam sebelum kegiatan ibadah dimulai, petugas melakukan sterilisasi di dalam dan luar gereja.
Sterilisasi ini meliputi pemeriksaan menyeluruh di setiap sudut ruangan gereja dan area sekitarnya untuk memastikan tidak ada benda-benda mencurigakan atau berbahaya yang dapat mengganggu jalannya ibadah.
Proses sterilisasi dilakukan dengan teliti dan cermat oleh petugas.
Selanjutnya, petugas melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap orang/jemaat yang masuk ke gereja.
Pemeriksaan ini dilakukan bersama petugas keamanan internal gereja untuk memastikan setiap jemaat yang masuk teridentifikasi dan tidak membawa barang-barang yang dilarang.
Proses pemeriksaan dilakukan dengan sopan dan humanis.
Pemeriksaan barang bawaan para jemaat juga dilakukan saat mereka memasuki gereja.
Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya barang-barang berbahaya atau terlarang ke dalam gereja.
Petugas memeriksa tas, kantong, dan barang bawaan lainnya dengan teliti namun tetap menghormati privasi jemaat.
Sistem pengamanan yang diterapkan adalah sistem pengamanan terbuka, di mana petugas pengamanan berada di pintu masuk gereja.
Dengan sistem ini, petugas dapat memantau secara langsung setiap orang yang masuk dan keluar gereja, serta mengawasi situasi di sekitar gereja.
Kehadiran petugas yang terlihat juga memberikan rasa aman dan nyaman bagi para jemaat.
Selama kegiatan ibadah berlangsung, situasi berjalan aman, tertib, dan kondusif.
Para jemaat dapat melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan tenang tanpa adanya gangguan keamanan.
Keberhasilan pengamanan ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara Polsek Turi, petugas keamanan internal gereja, dan para jemaat.
Editor : Nur
Published : Red