Tiga (3) Pilar Kecamatan Karanggeneng Pantau Ketinggian Debit Air sungai Bengawan Solo

Lamongan|lensaanalisa.com,- Polsek Karanggeneng secara proaktif meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan melaksanakan giat patroli tiga pilar. Patroli ini bertujuan untuk memantau dan menangani dampak meluapnya Sungai Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polsek Karanggeneng dalam memberikan rasa aman, nyaman, dan terlindungi kepada warga, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana banjir, mengingat Sungai Bengawan Solo memiliki riwayat meluap secara berkala.
Berikut rincian kegiatan patroli tiga pilar, Rabu 21 Mei 2025, pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai, bertempat di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
Kapolsek Karanggeneng, IPTU Sofian Ali, S.H., diwakili oleh Aipda Ach. Zainuri.A (Kepala SPKT “C”)
Briptu Dedy Setiawan, S.H. Serda Zainudin (Koramil Karanggeneng)
Fariz (Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Karanggeneng) Anggota Jaga Polsek Karanggeneng Muspika Kecamatan Karanggeneng.
Tim patroli tiga pilar melakukan pengecekan langsung ke pemukiman warga yang terdampak banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

Pengecekan dilakukan dengan menyusuri area terdampak banjir, mengamati kondisi air, dan berinteraksi langsung dengan warga untuk mendapatkan informasi terkini. Ketinggian air Bengawan Solo pada saat pengecekan mencapai 4.58 meter, menandakan status siaga merah.
Status siaga merah ini mengindikasikan potensi bahaya yang signifikan dan memerlukan tindakan pencegahan serta penanganan yang cepat dan tepat.
Kondisi ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem, termasuk angin kencang dan potensi badai, yang melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.

Desa Mertani, khususnya di sekitar Pasar Pon, menjadi salah satu daerah yang terdampak banjir karena lokasinya yang berada di dataran rendah dan dekat dengan aliran sungai.
Pasar Pon merupakan pusat kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga banjir di area ini dapat mengganggu aktivitas perdagangan dan perekonomian warga.
Tercatat 10 rumah warga kemasukan air dengan ketinggian bervariasi antara 10 hingga 20 cm.
Banjir ini mengakibatkan gangguan aktivitas warga, seperti kesulitan akses transportasi, terhambatnya aktivitas perdagangan, dan potensi kerusakan material pada rumah dan perabotan warga.

Peningkatan debit air Sungai Bengawan Solo disebabkan oleh tingginya curah hujan di wilayah hulu sungai, yang meliputi beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama menyebabkan volume air di sungai meningkat drastis. Banjir yang terjadi merupakan banjir musiman yang rutin terjadi setiap tahun pada musim penghujan.
Hal ini disebabkan oleh karakteristik Sungai Bengawan Solo yang memiliki daerah aliran sungai yang luas dan rentan terhadap peningkatan debit air saat musim hujan.
Luapan air Bengawan Solo menggenangi pemukiman dan area persawahan warga yang berada di bantaran sungai, menyebabkan kerugian materiil dan mengganggu aktivitas pertanian.
Tim patroli tiga pilar terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti BPBD dan Dinas Sosial, untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
Selain melakukan pengecekan dan pemantauan, tim patroli tiga pilar juga memberikan himbauan kepada warga untuk tetap waspada dan siap siaga menghadapi kemungkinan banjir susulan.
Himbauan disampaikan melalui pengeras suara, komunikasi langsung dengan warga, dan penyebaran informasi melalui media sosial. Warga diimbau untuk mengamankan barang-barang berharga, seperti dokumen penting, perhiasan, dan peralatan elektronik, ke tempat yang lebih tinggi dan aman dari jangkauan air.

Warga juga diimbau untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti balai desa atau posko pengungsian, jika diperlukan. Koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan juga dilakukan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi dan penanggulangan bencana, termasuk penyediaan bantuan logistik, evakuasi warga, dan penanganan pasca bencana.
Secara umum, situasi keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polsek Karanggeneng masih kondusif dan terkendali meskipun terjadi bencana banjir.
Tidak terdapat laporan mengenai tindak kriminalitas atau kerusuhan yang terjadi selama bencana banjir.
Tim patroli tiga pilar akan terus memantau perkembangan situasi dan melaporkan perkembangan selanjutnya kepada pimpinan, baik secara berkala maupun jika terjadi perkembangan yang signifikan.
Kegiatan patroli ini berjalan dengan kondusif dan terkendali, menunjukkan kesiapsiagaan Polsek Karanggeneng dalam menghadapi bencana banjir.
Kerjasama yang baik antara Polsek, Koramil, Satpol PP, dan Muspika Kecamatan Karanggeneng menjadi kunci keberhasilan dalam penanganan bencana ini.
Sinergi antar instansi pemerintah ini memastikan respon yang cepat, terkoordinasi, dan efektif dalam menghadapi bencana.
Diharapkan dengan adanya patroli dan pemantauan secara berkala, dampak bencana banjir dapat diminimalisir dan masyarakat dapat merasa aman dan terlindungi.
Editor ; Nur
Published : Red