Lamongan|Lensaanalisa.Com, – Warga Peduli Lingkungan, Desa Kawistolegi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, secara swadaya memperbaiki jalan di Desa mereka setelah bertahun-tahun tak mendapat perhatian dari pemerintah. Aksi kerja bakti yang dilakukan pada Kamis (27/02/2025) itu pun viral di media sosial.
“Jalan Kawistolegi Kecamatan Karanggeneng ini menghubungkan dengan Desa Tejoasri Kecamatan Laren. Tapi yang Tejoasri sudah bagus, ada blok betonnya. Kalau yang di Kawistolegi kondisinya ya begini,” ujar Harianto, warga setempat, Kamis (27/02/2025). Dalam video yang viral di TikTok, tampak warga melakukan pengaspalan jalan.
Harianto menjelaskan, jalan Poros Kawistolegi setiap hari digunakan oleh pekerja dan pelajar sebagai akses menuju Ke Kecamatan Karanggeneng Dan Kota Lamongan. Kondisi jalan yang rusak parah, licin saat hujan, dan tidak layak menjadi keluhan utama warga. “Kalau pagi dan sore memang ramai, karena itu warga berharap ada perbaikan jalan,” ungkap Harianto.
Swadaya dan Dukungan Warga Warga bergotong-royong menyumbang dana untuk perbaikan jalan, dengan Susah Payah warga merogoh Uang Untuk kontribusi Perbaikan Jalan, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1.000.000, sesuai kemampuan masing-masing
“Semua ikhlas. Kerja bakti juga begitu, semua membantu,” kata Harianto.
Penjelasan Tokoh Masyarakat
Tokoh Masyarakat, Bapak Subur dan Kawan – kawan, Mewakili Ungkapan Para Pemerhati Lingkungan mengungkapkan bahwa jalan di Kawistolegi kini berstatus jalan Poros antar wilayah Kecamatan sejak 2023, setelah sebelumnya jalan Desa. Perubahan status ini menyebabkan kewenangan perbaikan beralih ke pemerintah Kabupaten. “Karena sudah Beralih, maka kewenangan perbaikan menjadi di pemerintah Kabupaten,” jelas Subur Kepada Awak Media Lensaanalisa.Com.
Ia juga menyebut bahwa perbaikan jalan Kawistolegi saat ini hasil swadaya Donatur dari warga yang mempunyai jiwa sosial dan Pemerhati Lingkungan.
“Perbaikan tidak bisa dilakukan Sepenuhnya. Harus bertahap sesuai anggaran,” tambahnya. Warga berharap perhatian lebih dari pemerintah terhadap jalan yang menjadi akses utama mereka, mengingat jalan di kawasan lain sudah dalam kondisi mulus, bahkan yang hanya jalan buntu.
Meski demikian, lanjut Subur, melihat urgensinya termasuk adanya aduan dari masyarakat, saat ini dilakukan perbaikan agar untuk memberikan keamanan dan kenyamanan.
“Jalan Poros Kawistolegi ruas sampai Tejoasri, memiliki panjang kurang lebih 1 km, Dengan Masih Minimnya Anggaran hanya Mampu membelanjakan Material Laston Seberat 9 Ton, dan perbaikan jalan Hanya Mampu dilaksanakan Tambal Sulam” tambah Subur.
Editor : MN
Published : Red