NewsPeristiwaPolriPolsek TuriTNI

Kapolsek Turi Menghadiri Pembentukan DESTANA Desa Balun Kecamatan Turi

Lamongan|Lensaanalisa.com.- Kapolsek Turi, AKP Suroto, S.H.,M.H., menghadiri pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang bertempat di Balai Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.

Acara ini merupakan langkah penting dalam mempersiapkan masyarakat menghadapi potensi bencana alam di wilayah tersebut.
Kegiatan Pembukaan Pembentukan Destana Tahun 2025 ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 7 Mei 2025, pukul 09.00 WIB hingga selesai. 

Acara ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, dengan Sdr. H. Kusairi, Kepala Desa Balun, sebagai penanggung jawab. 

Pembentukan Destana ini merupakan bagian dari program nasional untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Berbagai pihak terkait hadir dalam acara penting ini, menunjukkan komitmen bersama dalam membangun ketahanan bencana. 

Di antara hadirin tersebut adalah Sriyono dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Joko Nursiyanto, S.H., M.H., selaku Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lamongan, H. Kusairi selaku Kepala Desa Balun, M. Eko Tri Prasetyo, S.Stp, M.Kp., Camat Turi, AKP Suroto, S.H., M.H., Kapolsek Turi, Peltu Kasminto, Pgs. Danramil Turi 0813/03, anggota BPBD Kabupaten Lamongan, serta masyarakat Desa Balun. 

Kehadiran mereka mencerminkan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
Dalam sambutannya, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lamongan, Joko Nursiyanto, S.H., M.H., menjelaskan pentingnya Destana sebagai kepanjangan tangan BPBD. 

Destana diharapkan menjadi garda terdepan dalam menghadapi bencana alam di tingkat desa atau kelurahan.  Dengan adanya Destana, diharapkan respon terhadap bencana dapat lebih cepat dan efektif, sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan. 

Destana juga berperan penting dalam mengedukasi masyarakat mengenai mitigasi bencana, kesiapsiagaan, dan langkah-langkah yang harus diambil saat terjadi bencana.

Kepala Desa Balun, H. Kusairi, menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada BPBD dan Muspika yang hadir.  Beliau berharap ilmu dan materi yang diberikan dalam kegiatan ini dapat diserap dan bermanfaat bagi warga Desa Balun. 

Dengan pemahaman yang baik tentang kebencanaan, masyarakat diharapkan mampu mengantisipasi dan menghadapi bencana dengan lebih baik. 

Kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam mengurangi risiko dan dampak bencana.

Kegiatan pembentukan Destana ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pemetaan wilayah rawan bencana, penyusunan rencana kontingensi, pembentukan tim siaga bencana, hingga pelatihan dan simulasi penanganan bencana. 

Materi yang diberikan meliputi identifikasi potensi bencana, langkah-langkah mitigasi, pertolongan pertama, evakuasi, dan pengelolaan posko bencana. 

Pelatihan ini dirancang untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai jenis bencana, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan kebakaran.

Pelatihan dan pemberian materi tentang kebencanaan akan terus dilaksanakan hingga selesai, memastikan setiap anggota Destana memiliki kompetensi yang memadai. 

Dengan demikian, Desa Balun diharapkan menjadi desa yang tangguh dan siap menghadapi berbagai potensi bencana. 

Kesiapsiagaan yang tinggi akan meminimalisir dampak bencana, baik dari segi korban jiwa maupun kerugian materi. 

Program Destana ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dan membangun ketahanan nasional terhadap bencana. 

Melalui sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, diharapkan Indonesia dapat menjadi bangsa yang tangguh dan mampu menghadapi segala bentuk bencana.



Editor        : Nur
Published : Red

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button