NewsPolsek Karanggeneng

Pemkab Lamongan Terkesan Tutup Mata Dan Telinga, Mendekati Hari Raya Jalan Rusak Parah

Lamongan|Lensaanalisa.Com, – Yang Buta Mata Hatinya, Yang Tuli Kesombongannya,“Semoga Di Bulan Suci Romadhon Terbuka Hati Dan Fikirannya”.

Kondisi jalan Sumberwudi – Maduran di Kabupaten Lamongan tengah menjadi sorotan dan menuai keluhan dari para pengguna jalan. Salah satu ruas yang mengalami kerusakan parah adalah jalur Sumberwudi – Karangwungu, tepatnya di segmen Sonoadi – Guci.

Permukaan jalan di antara kedua wilayah ini dipenuhi lubang dan gelombang, menjadikannya sangat rawan kecelakaan.

Pantauan langsung di lokasi pada Minggu (9/3) siang, memperlihatkan kondisi memprihatinkan dari permukaan jalan. Mulai dari titik ring road Sumberwudi hingga Guci, lubang menganga seperti sawah yang baru dibajak.

Banyak titik lubang yang ditandai dengan cat semprot warna putih sebagai peringatan, namun tetap saja tak sedikit pengguna jalan yang menjadi korban, terperosok ke dalam lubang.

“Kemarin ada anak sekolah yang terperosok lubang di dekat Balai Desa Sonoadi, lukanya parah,” ungkap Bagus, seorang warga yang ikut menolong korban. Ia berharap agar pemerintah segera memperbaiki jalan kabupaten yang rusak ini, terlebih lagi karena Lebaran sudah di depan mata.

“Harapannya segera diperbaiki, apalagi sudah mendekati Lebaran, ramai orang mudik dan berlebaran nantinya,” bebernya.

Tak hanya soal jalan berlubang, Bagus juga menyoroti minimnya penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang ruas tersebut. “Kalau malam bahaya sekali, sudah jalannya banyak berlubang, PJU-nya tidak ada lagi,” imbuhnya.

Senada dengan Bagus, Sutris (40) juga mengeluhkan hal serupa. Ia menuturkan bahwa sepanjang jalan ruas Sonoadi – Guci dan sebaliknya, kerusakan terjadi di banyak titik.

“Yang dekat dengan balai desa Guci itu parah rusaknya, tengahnya banyak lubang, beberapa titiknya juga bergelombang, jadi tidak bisa dipilih lagi,” keluhnya.

Sutris menambahkan, beberapa lubang yang menganga memiliki kedalaman yang cukup signifikan, sehingga sangat membahayakan pengguna jalan. “Kalau di Sonoadi itu yang rusak parah sampai di depan balai desa itu, baik yang arah Guci maupun arah Sumberwudi sama rusaknya,” lontarnya.

Menanggapi kondisi ini, muncul pertanyaan di benak masyarakat, apakah tidak ada anggaran untuk menambal lubang jalan? Padahal, seharusnya ada anggaran rutin yang dialokasikan untuk perbaikan jalan di sejumlah titik. Lantas, mengapa perbaikan tidak dilakukan di jalan yang selalu meresahkan pengguna jalan ini?

“Rata-rata lubangnya diperbaiki atas dasar dana simpatisan atau insan yang bersosial tinggi tanpa ada tendensi,” sambung Hasan (28), warga sekitar.

Melihat tingkat kerusakan yang sudah sedemikian parah, Hasan berpendapat bahwa sudah saatnya dilakukan pengaspalan ulang atau bahkan pembangunan dengan konstruksi beton. “Kalau hanya ditambal dengan pedel tidak akan maksimal, harusnya diaspal ulang, atau di Rabat beton,” tandasnya.

Menanggapi keluhan masyarakat, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak menampik adanya kerusakan jalan tersebut. Pihaknya berjanji akan segera menindaklanjuti dan melakukan perbaikan pada ruas jalan yang rusak. “Siap matur nuwun infonya dan segera saya laporkan ke pimpinan agar segera ditindaklanjuti,” tulisnya dalam pesan singkat yang dikirimkan kepada wartawan.

Peran penyelenggara jalan sangat krusial dalam hal ini. Sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan sesuai kewenangannya, penyelenggara jalan memiliki tugas untuk memastikan kelancaran dan keamanan para pengguna jalan.

Kerusakan jalan yang tidak segera ditangani dapat berujung pada kecelakaan yang merugikan pengguna jalan.

Oleh karena itu, penting bagi penyelenggara jalan untuk responsif dan tanggap dalam menangani setiap kerusakan yang terjadi, serta melakukan upaya pencegahan agar kerusakan serupa tidak terulang kembali.

Editor        : MN

Publis hed : Red

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button