
Lamongan|Lensaanalisa.Com, – Menghadapi potensi banjir akibat curah hujan tinggi yang melanda wilayah Kecamatan Karanggeneng, anggota Polsek Karanggeneng meningkatkan kewaspadaan dengan menggelar kegiatan patroli dan pemeriksaan rutin terhadap ketinggian air di sungai-sungai yang melintasi wilayah hukumnya.
Fokus utama patroli adalah Sungai Bengawan Solo, yang merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa dan memiliki riwayat banjir yang perlu diantisipasi. Debit air Sungai Bengawan Solo pada hari Senin, 10 Maret 2025, tercatat sebesar 3.82 meter.
Status Siaga dan Pentingnya Kewaspadaan Meskipun debit air masih berada di bawah Siaga Hijau (SH) yang ditetapkan pada ketinggian 3.13 meter, namun status Siaga Kuning (SK) pada 3.63 meter dan Siaga Merah (SM) pada 4.13 meter menjadi pengingat bahwa potensi banjir tetap ada.
Kapolsek Karanggeneng, IPTU Sofian Ali, S.H., menjelaskan bahwa Sungai Bengawan Solo memiliki karakteristik yang rentan terhadap bencana banjir, terutama saat musim hujan.

“Sungai Bengawan Solo memiliki daerah aliran sungai yang sangat luas, sehingga saat curah hujan tinggi di wilayah hulu, debit air bisa meningkat dengan cepat dan berpotensi menyebabkan banjir di wilayah hilir,” ungkap IPTU Sofian Ali.
Patroli Rutin dan Imbauan Kepada Masyarakat Anggota Polsek Karanggeneng secara berkala melakukan patroli di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo yang melintasi Kecamatan Karanggeneng.
Patroli ini bertujuan untuk memantau secara langsung kondisi debit air dan potensi kerawanan yang mungkin terjadi.
Selain memantau ketinggian air, anggota Polsek Karanggeneng juga aktif memberikan imbauan kepada masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar bantaran sungai, untuk selalu waspada terhadap potensi banjir.
“Kami terus mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai, karena dapat menyumbat aliran air dan meningkatkan risiko banjir.
Kami juga mengimbau warga untuk selalu siap siaga menghadapi kemungkinan banjir, termasuk menyiapkan jalur evakuasi dan perlengkapan darurat,” tambah IPTU Sofian Ali.
Sinergi dan Kesiapsiagaan
Upaya antisipasi banjir tidak hanya dilakukan oleh pihak kepolisian, tetapi juga melibatkan kerjasama dengan instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta relawan bencana.
“Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan cuaca dan kondisi sungai. Jika terjadi peningkatan debit air yang signifikan, kami siap melakukan langkah-langkah evakuasi dan penanganan bencana,” tegas IPTU Sofian Ali.
Pentingnya kesadaran dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam upaya mitigasi bencana banjir juga ditekankan oleh Kapolsek Karanggeneng.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan sungai, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir.
Dengan kerjasama yang baik, kita dapat meminimalisir risiko dan dampak yang ditimbulkan oleh bencana banjir,” tutup IPTU Sofian Ali, S.H.
Editor : MN
Publis hed : Red